Selasa, 10 Maret 2009

Dari zigot menjadi embrio

hm..
keren gak??

perkembangan ayam dari sebuah telur menjadi anak ayam,,
beginilah prosesnya...

dari fertilisasi, pembelahan sel membentuk 2 sel, 4 sel, morula, blastula, gastrulasi( pembentukan mesoderm, ektoderm, dan endodrm), organogenesis yang terdiferensiasi menjadi beberapa sistem dalam tubuh makhluk hidup,,dan selanjutnya embrionya berkembang menjadi anak ayam yang siap menetas..

Perkembangan Hewan


















hm..

maaf...

nama latinnya gw tulis gak cetak miring cz gw cepet2 n kelupaan,,
heheheheh...

seharusnya 22 ny di cetak miring..

hihiiii..

sorry...

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Jenis makroalgae yang berhasil didapatkan di pantai Harlens, kampung Tablasupa distrik Depapre antara lain :
1. Padina japonica ditemukan pada kedalaman 43 cm, melekat pada karang, talus berbentuk seperti kipas dan memiliki garis-garis kosentris. Populasinya menyebar dengan panjang transek pengamatan 50-100 kaki Warna awal adalah adalah cokelat terang, setelah pengawetan berwarna hijau kecoklatan
2. Halimeda opuntia ditemukan pada kedalaman 1,43 m, melekat pada pasir, talus bersegmen dan berbentuk seperti ginjal populasinya menyebar dengan panjang transek pengamatan 100-150 kaki. Warna awal adalah hijau muda, setelah pengawetan bagian atas berwarna hijau, dan bagian bawah berwarna putih.
3. Gigartina mamilosa ditemukan pada kedalaman 2,5-3 m melekat pada batu karang ,talusnya berlendir dan berbentuk seperti lembaran atau filamen. Populasinya menyebar. Warna awal merah tua, setelah pengawetan tetap berwarna merah tua.
4. Galaxaura oblongata ditemukan pada kedalaman 35-37 cm, melekat pada batu karang. Talusnya tumbuh tegak dengan percabangan dikotom. Populasinya menyebar dengan panjang transek 100-150 kaki. Warna awal adalah merah tua setelah pengawetan berubah manjadi coklat muda.
5. Gracilaria coronopifolia ditemukan pada kedalaman 2.5-3 m, melekat pada batu karang, Talusnya tumbuh tegak seperti tulang rawan. Populasinya menyebar dengan panjang transek 100-150 kaki. Warna awal adalah merah tua setelah pengawetan tidak mengalami perubahan warna
6. Turbinaria ornata ditemukan pada kedalaman 34-37 cm, melekat pada batu karang. Talusnya tumbuh tegak, berwarna cokelat kekuningan atau cokelat tua dengan bentuk seperti terompet. Populasinya menyebar dengan panjang transek pengamatan 50-100 kaki. Warna awal adalah cokelat setelah pengawetan warnanya tidak mengalami perubahan.
7. Actinotrichia fragilis ditemukan pada kedalaman 40-45 cm melekat pada batu karang. Talusnya memiliki percabangan dikotom. Warna awal adalah merah setelah pengawetan menjadi cokelat muda,

Keterangan : 1 langkah kaki = 1 meter

4.2 Pembahasan

1. Padina japonica
Padina dapat dijumpai di lautan daerah tropis maupun subtropis. Padina memiliki bentuk talus seperti kipas dengan garis-garis kosentris dibagian permukaannya. Ganggang ini melekat pada batu karang dengan alat lekat berupa holdflast.Padina ditemukan pada kedalaman 43 cm. Panjang padina berkisar 6 cm dengan talus berwarna cokelat. Padina di manfaatkan sebagai bahan makanan dan sebagai sumber penghasil algin

2. Halimeda opuntia
Ganggang ini tumbuh tegak, berwarna hijau terang jika basah dan akan berwarna putih krem atau putih kehijauan jika kering. Talusnya terdiri dari deretan segmen-segmen berbentuk seperti ginjal atau seperti kipas yang mengandung kapur, hidup melekat pada substrat berpasir dengan bantuan holdflast.dan biasanya berasosiasi dengan rumput laut Tinggi tumbuhan ini kira-kira 12 cm dan ditemukan pada kedalaman 1,43 m. Halimeda dapat dimanfaatkan sebagai obat anti bakterial, alat pengatur pertumbuhan (hampir sama dengan auksin), hormon giberilin dan sitokinin.

3. Gigartina mamillosa
Gigartina dapat di jumpai tersebar dibelahan bumi utara maupun selatan. Ganggang ini mempunyai bentuk bervariasi (tergantung spesiesnya) diantaranya ada yang berupa lembaran dengan cabang-cabang dikotom yang menyirip, berwarna merah tua atau pirang. Beberapa spesies mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena menghasilkan karagen.

4. Galaxaura oblongata
Galaxaura tersebar luas di perairan tropik dan subtropik. Talusnya mengandung kapur, tumbuh tegak dengan percabangan dikotom, berwarna merah keunguan dan licin, melekat pada batu karang dengan bantuan holdfast. Memiliki diameter 1,5-2 mm Galaxaura dimanfaatkan sebagai penghasil sumber polisakarida sulfat yang berhubungan dengan karagen

5. Gracilaria coronopifolia
Ganggang ini memiliki talus yang tumbuh tegak cartilaginous (seperti tulang rawan), berwarna coklat kehijauan sampai cokelat gelap atau ungu.memiliki tinggi berkisar 14 cm. Diameter cabang berukuran 1,5-2,2 mm Melekat pada holdfast kecil berbentuk sepert cakram. Percabangan talus berbentuk dikotom yang berulang-ulang. Ganggang ini dimanfaatkan untuk bahan makanan manusia dengan kandungan mineral seperti Ca, K, Mg, Na, Cu, Fe, Zn, protein dan vitamin C serta sebagai sumber pembuatan agar-agar.

6. Turbinaria ornata.
Turbinaria merupakan ganggang yang menempel pada batuan atau batu karang yang terlindungi dari gerakan air. Talusnya tumbuh tegak, berwarna cokelat kekuningan atau cokelat tua tinggi dapat mencapai 17 cm, panjang cabang mencapai 5-7 mm terdiri atas holdfast yang bercabang-cabang seperti akar, dan sumbu utama dengan percabangan lateral menyerupai daun (filoid) dengan bentuk bervariasi diantaranya ada yang berbentuk seperti terompet reseptakel terdapat pada ketisk filoid sedangkan gelembung udara ada ada dalam filoid tersebut. Turbinaria dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan manusia, pupuk, sumber algin dan anti serangga.

7. Actinotrichia fragilis
Actinotrichia fragilis berupa ganggang merah dengan cabang sebesar 1 mm. Ganggang ini memiliki panjang mencapai 6 cm. Ganggang ini hidup pada batu karang yang terletak dibagian laut yang lebih dalam. Actinotrichia di manfaatkan sebagai bahan makanan manusia, makanan ternak, sumber protein, dan sebagai obat antibiotik

KESIMPULAN
Berdasarkan identifikasi sampel makroalgae, dapat diketahui bahwa makroalgae yang diperoleh di pantai Harlens, kampung Tablasupa Distrik Depapre terdiri dari kelas Chlorophyceae (1 spesies) yaitu Halimeda opuntia, kelas Phaeophyta (2 spesies) yaitu Padina japonica dan Turbinaria ornata. Dan Rhodophyta ( 4 spesies), yaitu Gigartina mamillosa, Gracilaria coronopifolia, Galaxaura oblongata, dan actinotrichia fragilis

Lokasi dan Waktu Praktikum

Waktu Praktikum

Praktikum ini berlangsung selama 1 hari yaitu pada hari sabtu tanggal 1 November 2008

Lokasi Praktikum

Lokasi praktikum adalah pantai Harlens dan Kampung Tablasupa Distrik Depapre. Jayapura.

Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi pada praktikum ini adalah Makroalgae yang terdapat di sekitar Pantai Harlens dan Kampung Tablasupa Distrik depapre Kabupaten Jayapura.

Sampel

Sampel yang diambil dalam praktikum ini adalah semua jenis Makroalgae yang ditemukan di sekitar Pantai Harlens dan Kampung Tablasupa Distrik Depapre Kabupaten Jayapura

ALAT dan BAHAN

Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah baskom, box spesimen, buku identifikasi. roll meter, tali rafia, sasak, kain kasa, kamera digital masker, snorkel, dan papan pencatat.

Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah alkohol 70%, air tawar, formalin 4%, kertas koran, dan makroalgae.

CARA KERJA

  1. Mencari ganggang sepanjang Transek pengamatan di pantai Harlens.
  2. Memilih jenis ganggang yang didapatkan kemudian dimasukkan didalam box spesimen.
  3. Merendam ganggang dengan air tawar untuk menghilangkan garam pada ganggang.
  4. Mencelupkan kedalam larutan alkohol 70% agar ganggang bebas dari jamur dan warnanya tidak pudar.
  5. Mencelupkan kedalam formalin 4% agar ganggang tetap awet.
  6. Meletakkan ganggang diatas kain kasa.
  7. Membungkus dengan menggunakan 2-3 lembar kertas koran.
  8. Mengatur dalam sasak kemudian di tempelkan dan diikat dengan tali rafia agar tidak lepas.
  9. Menjemur sasak agar bebas dari jamur

BIOLOGI 2007

BIOLOGI 2007 TABLASUPA

Foto Lokasi Praktikum










Pantai Harlens


Tambah Gambar









Pengambilan Sampel










Makroalgae yang di semprot formalin











Makroalgae yang Telah di beri formalin yang selanjutnya akan di awetkan di lab.