Sabtu, 16 Mei 2009

Gametogenesis

1.Spermatocytogenesis merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali dan akan menjadi spermatosit primer. Spermatogonia merupakan struktur primitive dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer mengandung kromosom diploid 2n pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.
2.Tahapan meiosis. Spermatosit primer dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis I dan diikuti meiosis II.ternyata tidak membagi sel benih yamg lengkap terpisah, tapi masih berhubungan sesama lewat suatu jembatan (intercellular bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.
3.Tahapan Spermiogenesis. Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom, dan fase penantangan. Hasil akhir berupa 4 spermatozoa masak. Dua spermatozoa akan membawa kromosom penentu jenis kelamin wanita X. Apabila salah satu dari spermatozoa ini bersatu dengan ovum, maka pola sel somatis manusia yang 23 kromosom akan dipertahankan.

Spermatozoa masak terdiri dari :
•Kepala (caput), tidak hanya mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya, tetapi juga ditutup oleh akrosom yang mengandung enzim hialurodinase yang mempermudah fertilisasi ovum.
•Leher (servix), menghubungkan kepala dengan badan.
•Badan (corpus), bertanggung jawab untuk memproduksi tenaga yang dibutuhkan untuk motilitas.
•Rkor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa kedalam vas deferen dan ductus ejakulotorius.
Spermatogenesis didalam testis yang terdiri dari tubulus semineferus yang berisi spermatogenik dan sel sertoli dan sel interstisial, vasdeferen, duktus epididimis, duktus efferent, tunica albuginea, dan lumen tubulus.

Sel-sel sertoli mempunyai fungsi khusus dalam proses spermatogenesis fungsi sel-sel sertoli adalah:

1.Memberi lingkungan khusus tempat berkembangnya sel-sel germinal. Sel ini mensekresi cairan yang membasahi sel-sel germinal, dan juga mensekresi cairan tambahan ke lumen tubulus semineferus untuk menyediakan nutrisi bagi sperma yang berkembang dan baru dibentuk.
2.Memainkan peranan dalam perubahan spermatosit menjadi sperma suatu proses yang disebut spermiasi.
3.Mensekresi bebrapa hormon yang memiliki fungsi penting antara lain:
Faktor inhibisi muller (FIM) disekresi oleh testis pria selama perkembangan janin untuk menghambat pembentukan tuba fallopi dari duktus muller pada janin pria.
• Ekstradiol; hormone kelamin feminism yang penting.
• Inhibin yang merupakan umpan balik dari inhibisi pada kelenjar hipofisis untuk anterior untuk mencegah sekresi yang berlebihan dari hormone perangsang folikel.

Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum, Oogenesis pada dasarnya mula-mula oogonium yang terdapat di ovarium memperbanyak diri dengan cara mitosis. Oogonium kemudian tumbuh menjadi oosit primer, selanjutnya oosit primer akan memasuki tahap meiosis I yang menghasilkan oosit sekunder dan polosit (badan kutub ) I. oosit sekunder kemudian mengalami pembelahan meiosis II dan pada akhir pembelahhan dihasilkan ovum dan polosit II.

Pertumbuhan atau pematangan pada folikel diawali dengan pertambahan ukuran oosit primer / folikel primordial menjadi membesar dan sel-sel epitel selapis gepeng disebut berbeda pada stadium folikel primer. Awalnya oosit primer berhubungan erat dengan sel folikuler kuboit yang melapisinya, namun selanjutnya terbentuk lapisan mukopolisakarida yang membatasi atau memisah diantaranya, yang disebut zona pellucid. Kemudian terbentuk juga suatu ronga dalam lapisan folikuler (antrum follikuli) yang makin lama makin membesar.tetapi. sel-sel folikuler yang berbatasan dengan zona pellucid oosit primer tetap utuh dan menjadi culumus ophurus. Stadium perkembangan ini disebut stadium folikel sekunder. Kemudian antrum folikuli semakin membesar, sementara bagian tepi luar lapisan folikuler mulai dilapisi oleh kedua lapisan jaringan ikat yaitu teka interna (lapisan seluler sebelah dalam yang kemudian menghasilkan hormone estrogen) dan teka eksterna (lapisan fibrosa sebelah luar). Pada stadium ini folikel disebut sebagai berada dalam stadium sudah matang disebut sebagai folikel tersier atau folikel de graff.